Rabu, 19 Oktober 2011

Air Terjun Kakek Bodo Pasuruan



Perjalanan menuju Prigen.....
            Wana wisata air terjun Kakek Bodo adalah  salah satu wisata yang masih asri di Tretes, di kaki Gunung Welirang,  Prigen, Pasuruan  Jawa Timur. Bagi yang suka berpetualang, wana wisata Kakek Bodo akan memberi beragam pesona alam yang cukup menarik. Bahkan jalur yang ditempuh dengan jejak kaki pun bervariasi, yang dapat dipilih sebagai kegiatan lintas hutan. Banyak hal menarik yang dapat dinikmati di sepanjang jalur tersebut. Seperti mulai dari panorama alam kota Pandaan dan Tretes.
             Kenapa disebut kakek bodo ya? Bukan kakek pintar . Di beri nama Kakek Bodo karena mengisahkan seorang kakek yang di sebut dengan kakek yang bodoh (bodo). Makam Kakek Bodo terletak di tengah areal Wana Wisata Air Terjun Kakek Bodo. Di dalam areal yang memuat fasilitas wisata air terjun, tempat berkemah, dan kolam renang ini, makam ini nampak tidak begitu menarik perhatian.
            Masyarakat sekitar percaya, Kakek Bodo adalah pembantu rumah tangga di sebuah keluarga Belanda. Dikenal sebagai orang yang saleh dan jujur. Kemudian ia meninggalkan keluarga majikannya untuk mensucikan diri dari masalah keduniawian, dengan cara bertapa. Karena sikapnya ini, keluarga Belanda yang ditinggalkannya menyebutnya sebagai kakek yang bodoh (Kakek Bodo). Namun berkat bertapanya, sang kakek memiliki kelebihan berupa kesaktian.
            Kesaktian ini pun digunakan untuk membantu masyarakat setempat yang meminta pertolongan. Sang kakek pun meninggal di tempat bertapanya, yang terletak tidak jauh dari air terjun. .Sampai sekarang makamnya dikeramatkan oleh penduduk setempat
 

Sebuah Pagi di balik Gunung Welirang
Di kaki Gunung Welirang dan Gunung Arjuno










Kisah Kakek Bodo....alias Nggak Pinter
Sebuah warung......
Menuju air terjun
Gemericik air
Makam Mbah alias Kakek Bodo
Numpang Nampang.....

Minggu, 16 Oktober 2011

Lukisan di Jalur Tengah Subang

September 2011...
             Jalur  arus balik utama Cirebon-Jakarta adalah Cirebon- Palimanan-Jatibarang-Pamanukan-Cikampek dengan jarak mencapai 217 kilometer, cukup membosankan dengan route Pantura.
Mencoba jalur tengah melalui Cirebon-Palimanan-Kadipaten-Cijelag-Cikamurang-Subang-Tol Sadang dengan jarak 227 Km membuat rasa ingin tahu, memberikan pemandangan yang berbeda
              Perjalanan setelah Kadipaten, melewati Tolengas dan bertemu pertigaan arah ke Bandung dan Subang. Kita ambil arah belok kanan melalui Cijelag-Cikawung-Cikamurang-Sanca-Bantar Waru-Cibogo- Subang-Kalijati-Tol Sadang. Sebelum Cibogo, kita melewati hutan jati milik Perhutani, dan sekitar Cibogo ada perkebunan coklat. Subang-Kalijati nampak hutan karet milik PT Perkebunan VIII meliputi daerah Dawuan-Marengmang-Lengkong-Wantilan 
              Di sepanjang jalur tersebut, seperti di Rawa Lele, Dawuan Kaler, Kalijati, berderet warung menjajakan aneka jajanan tradisional khas Jawa Barat. Penganan yang sering menjadi buah tangan itu antara lain dodol garut, manisan cianjur, wajit cililin, peuyeum bendul, ubi cilembu, dodol nanas, dan nanas madu segar yang khas Subang.


Sawah yang kering dan gersang
Seperti sebuah lukisan realisme.....
Kawanan sapi makan rumput kering


Gubug reot
Setelah Tolengas....Siap-siap Belok Kanan To Jakarta
Hutan Karet yang sejuk
jalan beton yang baru dibangun
Icon Subang....Nanas Madu


Cape..pegal..istirahat dulu



Horee..lega...

Sabtu, 15 Oktober 2011

Melintas Cangar di lereng Welirang



BATU KE PACET LEWAT JALUR ALTERNATIF CANGAR.....
 
LINTAS CANGAR......MENEMBUS LERENG GUNUNG WELIRANG DAN GUNUNG ANJASMORO



Route : Batu Malang -Jalur Cangar - -Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Suryo – Pacet- Mojokerto - Surabaya

Awal tahun 2011,perjalanan dari Batu Malang menuju Mojokerto dengan route alternative lewat Cangar adalah menegangkan sekaligus mengasyikan. Route ini jarang dilewati kerena kondisi geografis jalan yang sangat berliku dan curam serta melewati hutan yang cukup lebat......Namun demikian menyimpan sejuta pesona keindahan alam yang sangat mengagumkan. Menyusuri jalan yang berliku dan terjal di lereng gunung Welirang dan Anjasmoro.


          Dari Batu menyusuri kampung-kampung yang indah dan terhampar kebun apel dan sayur-mayur hijau menyegarkan pandangan mata. Sepanjang jalan yang berkelok banyak ditemui mobil pick up pengangkut sayuran dan mobil-mobil jeep double gardan seperti hardtop modifikasi.

Puncak Gunung Welirang tampak indah dari kejauhan  dengan puncaknya yang sebagian sisinya berwarna keputihan ciri khas warna belerang.

Melewati daerah Bumiaji menuju lereng  gunung Welirang dan Anjasmoro akan melewati banyak tempat yang mempesona. Kalau mau mampir bisa ke pemandian Selecta dan Air Terjun Cuban Talun.
Pemandangan Kota Batu dari lereng Anjasmoro

Kebun sayur mayur


View Kota Batu dari kejauhan
Latar belakang Gunung Arjuno

Puncak Gunung Welirang


Memasuki hutan kawasan lereng Gunung Anjasmoro dan Welirang, suasana  mulai senyap dan menegangkan. Banyak pohon besar yang rindang membuat jalan yang dilalui terlihat gelap ditambah kabut yang mulai menyelimuti. Rasanya seperti hampir maghrib, padahal baru jam 3 sore.....
Melewati kawasan Kebon Naga, suasana cukup mencekam

Di tengah hutan lereng gunung, banyak kawanan monyet yang berkeliaran di tengah jalan.
Setelah melewati hutan, akhirnya perjalanan menembus  jalur mendebarkan pun terlewati. Jalan mulai menurun dan memasuki wilayah Pacet Mojokerto





 Dalam hutan ...........




Mulai memasuki kawasan monyet.....




Berpose...sebelum ketemu monyet