Kamis, 05 April 2012

PAINT BALL WAR


  PAINT BALL WAR ......BATU MALANG


Mr. Wahyu sedang acting Stand Up Comedy

Pemanasaaannn

Pasukan Kuning in action

Pasukan Merah

Satu batalyon tempur Blue Bird Pool Lakarsantri  siap beraksi.....
Pagi yang cerah, saat matahari belum menampakkan wajahnya, rombongan satu bis bravo bergerak menuju Batu Malang....
Sampai di Villa sekitar pukul 9 pagi. Langit cukup bersahabat, tidak panas tapi juga tidak hujan. Awan tipis menyelimuti pandangan mata.
Para instruktur dari No Limit mengajak kita untuk melakukan pemanasan dengan penuh semangat dan keceriaan. Akhirnya kami dibagi menjadi dua regu yaitu regu merah dan regu kuning.
Pasukan Kuning bersiap
Sisa laskar yang tewas
Tentara KNIL Belanda apa NICA
Kapten Van De Pruk siap nginceng
Bersiap menuju waduk Selorejo

Wah..ikan air tawar, udang, menggugah selera

Lumayan kenyaaang

Keindahan latar belakang gunung Kawi dan Gunung Kelud
Surga para pemancing

Pulau kebun  jambu biji......silahkan jadi monyet

Pos santap duren
Strategi peperangan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap pertama Perang Merebut Benteng dan tahap kedua adalah bertempur habis-habisan.......


WADUK SELOREJO

Menjelang siang hari, rombongan menuju Waduk Selorejo yang jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Batu menuju arah Kediri. Melewati Pujon, dan akhirnya samapi di Waduk Selorejo terletak di perbatasan  Malang dan Kediri. tepatnya di dusun Selorejo, desa Pandasari kecamatan Ngantang , Kabupaten malang.  Menurut informasi, waduk ini menampung aliran sungai Kali Konto, Kali Kletak, kali kwayangan dan lain-lain yang selesai dibangun tahun 1970.

Waduk ini terkenal dan  ramai karena tempat yang enak untuk pemancingan. Banyak para pemancing yang bergerombol dengan payung-payung berwarna-warni terlihat di sisi sebelah sana. Banyak jenis ikan air tawar yang bisa didapatkan dikolam ini dan didapatkan di warung makan seperti mujair, nila, ikan mas, ikan wader, udang dan tombro. Konon di area wisata ini juga ada kolam renang, arena jet ski dan golf.

Sayangnya cukup banyak tanaman Eceng yang menutupi permukaan tepi danau sehingga agak mengganggu keindahannya. Menikmati makan siang di warung lesehan dengan menu masakan ikan air tawar cukup merangsang nafsu makan, maklum sudah sangat lapar.
Usai makan siang, dengan naik perahu mengitari waduk cukup membayar Rp. 70.000 untuk satu perahu bermesin (muat 10 orang) menglilingi waduk dan mampir di kebun jambu. Bila hanya langsung ke kebun jambu, hanya Rp. 50.000 per perahu. Untuk perahu yang menggunakan dayung tangan, tarifnya lebih murah.
          Keindahan waduk yang dikelilingi oleh gunung-gunung antara lain Gunung kelud, gunung Anjasmoro dan Gunung Kawi menambah sejuk pandangan mata. Saat mendarat di perkebunan jambu biji di tengah danau, saat  masuk cukup bayar Rp. 3.000, makan sepuasnya di tempat  atau kalau mau bawa, bisa beli dengan harga Rp. 2.000/kg.

Perjalanan selanjutnya menuju kota Surabaya, tapi dengan route lain (tidak lewat Batu), tapi lewat ke daerah Kesambon, Kandangan , Ngoro ynag sudah masuk wilayah Kabupaten Kediri. Sepanjang jalan banyak orang yang jual duren baik yang di  gubuk, atau eceran hanya beberapa biji, mungkin memang banyak pohon duren di kawasan itu.
Mampir di tempat jual  duren dan menyantap duren dengan rasa yang cukup enak, tapi mesti hati-hati jaga kolestrol...(bagi yg sensitif)
Menjelang maghrib, sampai di daerah Kandangan, Kabupaten Kediri, lalu lewat Ngoro, Jombang, Mojokerto, Krian dan kembali ke derah Lakarsantri, Surabaya